Badan Kepegawai Daerah (BKD) Provinsi Riau menilai ada sesuatu yang ganjal pada hasil Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kategori dua (K2) Provinsi Riau pada 2013 lalu. Dimana jumlahnya tiba-tiba membengkak dari yang sebelumnya diusulkan.
Dari 140 pelamar yang ikut, ternyata lulus 260 pelamar, angka yang tidak masuk akal. Darimana 120 pelamar lagi? BKD Riau mencurigai ada honorer K2 yang lulus tes CPNS tidak memenuhi syarat administrasi yang lengkap alias ‘bodong’. Informasi dugaan ini sudah sampai kepada Kepala BKD Riau, Surya Maulana.
Dirinya tidak membantah mengenai hal itu. Namun ditegaskannya, laporan secara tertulis belum ada, tetapi lebih kepada informasi lisan. “Ada beberapa kabupaten yang terindikasi, kita akan klarifikasi itu,” kata Surya.
Jika memang nantinya kedapatan ada honorer K2 yang lulus ‘bodong’ tersebut, BKD Riau akan bertindak tegas dengan jelas mempidanakannya. “Itu jelas hukuman pidana jika memang kedapatan,” tegas Surya.
Kuat dugaan adanya honorer K2 bodong ini, lanjut Surya, dibuktikan banyaknya honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS 2013 lalu itu, ternyata tidak melakukan pendaftaran ulang. Honorer K2 ini takut mendaftar ulang, karena khawatir diketahui telah melakukan pemalsuan administrasi.
“Mungkin takut, karena memang aspek pidananya jelas. Kalau terbukti dia melakukan ini, itu langsung pidana, tidak ada ampun,” tegasnya.
Dilanjutkan Surya, jauh-jauh hari pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh BKD kabupatebn/kota, untuk melakukan verifikasi kembali administrasi honorer K2 yang lulus CPNS. Karena, jika ada kesalahan akan menjadi tanggungjawab BKD masing-masing.